-->

Ungkapan keimanan dan prinsip Imam asy-Syafi’i terkait harta


“Wahai orang yang merasakan dunia, aku juga sudah mencicipinya
Telah dikirim kepadaku lezatnya dan azabnya
Maka aku tidak mendapatkan selain tipuan dan kebatilan
Sebagaimana fatamorgana yang tampak di atas padang pasir dari kejauhan
Ternyata, ia tidak lain hanyalah bangkai yang terurai
Dikerumuni anjing-anjing, yang nafsunya hanya mencabiknya
Maka beruntunglah bagi jiwa yang mencintai ruang dalam rumahnya
Tertutup rapat pintu-pintunya dan terjulur kain hijabnya
Jika engkau tidak dermawan
Sementara perkara-perkara terus diberlakukan terhadapmu
Sungguh tangan-tanganmu mampu untuk memberi dan tidak memberi
Lalu apa yang diharapkan darimu jika engkau telah dilucuti
Dan digigit oleh dunia dengan taring-taringnya sejadi-jadinya?
Dan hari-hari meminta kembali apa yang telah diberikannya kepadamu
Dan biasanya, hari-hari itu meminta kembali piutangnya.”

“Saya lihat qana’ah (menerima pemberian Allah) itu adalah kekayaan
Maka saya bergelayutan pada ekor-ekornya
Maka orang ini tidak melihat aku ada di depan pintunya
Dan yang itu tidak melihatku larut padanya
Maka aku menjadi kaya tanpa dirham
Aku berjalan melewati orang-orang bak seorang raja.”

“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdik, pandai
Mereka meninggalkan harta dunia dan mengkhawatirkan fitnah
Mereka merenungkannya, dan setelah mengetahui
bahwa dia bukanlah tempat tinggal bagi yang hidup
Maka mereka menjadikannya sebagai lautan yang berombak, dan menjadikannya amal-amal yang shalih sebagai bahteranya.”